Gusmen Menyampaikan \\
Pokjawasmad Nasional, menjaga NKRI juga sekaligus mengawal transformasi digital dan Tantangan Keutuhan Bangsa di Era Society 5.0.

By SUMADI,S.Pd.I 16 Des 2022, 21:03:50 WIB Pendidikan
Gusmen Menyampaikan \\

Gambar : Silatnas dan Simposium Pokjawasmad Nasional,menjaga NKRI juga sekaligus mengawal transformasi digital dan Tantangan Keutuhan Bangsa di Era Society 5.0.


Gusmen Menyampaikan ' Insya Allah Kesejahteraan Pengawas Madrasah akan Ditingkatkan!'

 

Kegiatan Silatnas dan Simposium Pokjawasmad Nasional 2022 , yang dilaksanakan pada 13-16 Desember 2022 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan oleh Pengawas Madrasah Nasional, dan dihadiri pula langsung oleh Menteri Agama.

Gusmen mencatat dan merespon yang disampaikan oleh Ketua Pokjawasmad Nasional pada sambutan sebelumnya, dan mengapresiasi tema kegiatan Silatnas dan Simposium Pokjawasmad Nasional, terkait dengan NKRI, menjaga NKRI juga sekaligus mengawal transformasi digital dan Tantangan Keutuhan Bangsa di Era Society 5.0.

Menteri Agama meminta sekaligus mengintruksikan kepada Direktur GTK untuk memperhatikan "kesejahteraan Pengawas Madrasah". "Dengan mempertimbangkan anggaran, semoga bisa, Insya Allah bisa," tegas Menteri Agama. "Anggaran yang diberikan Kementerian Agama untuk Pokjawasmad Nasional sudah cukup besar," tambah Gusmen dalam ujarannya.

Pengawas Madrasah sebagai supervisor, yang berasal dari kata supervision terdiri dari dua kata; super dan vision. Super maknanya harus memiliki kemampuan lebih dari yang disupervisi. Vision, tuntutan Pengawas Madrasah harus mempunyai pandangan yang jeli terhdap persoalan pendidikan , tidak hanya jeli melihat kesejahteraan Pengawas Madrasah. Tetapi kesejahteraan itu merupakan hal penting, "Karena kadang orang jadi rabun kalau kesejahteraan," canda Gusmen.

Menteri Agama mengingatkan bahwa Pengawas Madrasah tidak menjadi "Polisi" atas Madrasah, tetapi bagaiman Pengawas Madrasah dapat memberikan contoh dan budaya pendidikan di Madrasah. Bukan hanya "melototi" dan memarahi Kepala Madrasah saat salah. Pengawas Madrasah harus mampu menjadi; Top Leader, Konsultan bagi Madrasah dan tugas berat lainnya.

"Seringlah turun ke Madrasah, memberikan pembinaan, bukan hanya "berdiam diri" atau berkunjung hanya untukendapatkan tanda tangan laporan kepegawasan semata, disaat berjibaku memperjuangkan kesejahteraan Pengawas Madrasah," pesan Gusmen.

Menteri Agama yang terkenal dengan panggilan akrab Gusmen mengajak membuat kesepakatan, "Kerja Pengawas Madrasah harus lebih baik, sehingga Madrasah lebih berprestasi, dengan peningkatan kesejahteraan Pengawas Madrasah".

Tahun depan merupakan tahun politik, semua pilihan dilaksanakan secara bersamaan. Oleh karena itu, Gusmen mengingatkan agar Pengawas Madrasah jangan menjadi jurkam Partai Politik tertentu. Pengawas Madrasah boleh berpolitik yang berkebangsaan bukan berpolitik yang pragmatis.

Gusmen tidak ingin mendengar para Pengawas Madrasah menjadi "makelar Proyek", kerjakan saja tugas Pengawas Madrasah sesuai tupoksi.

"Tolong guru diingatkan bahwa mengajar bukan hanya memindahkan ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi mendidik siswa pemahaman realitas sosial dan kejujuran yang membutuhkan teladan dari guru," tegas Gusmen.

Pesan Gusmen kepada Pengawas Madrasah,"Agar guru tidak mendidik siswa di Madrasah menjadi penjahat kemanusiaan dan koruptor, dengan adanya bullying di Madrasah, mari kita cegah bullying di Madrasah."

Harapan Gusmen, "Siswa yang memiliki empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial, sehingga NKRI akan mendapatkan kekayaan di masa depan."

"Tidak sia-sia perjuangan dalam menegakkan ilmu-ilmi Allah. Indonesia nasibnya ada di tangan kita semua." tutup Gusmen.

Salam Literasi,

Jakarta, 13.12.2022

SUMADI

Pengawas Madrasah Tingkat MI Kemenag Tanggamus




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment